Rabu, 21 Desember 2022

KAJIAN MERDEKA BELAJAR: LPDP

Perluasan Program Beasiswa LPDP

Senin, 21 November 2022|15.30


Beberapa Minggu yang lalu, kami sudah mengkaji tentang Program Sekolah Penggerak. Nah, kalo sekarang kami mengkaji mengenai Perluasan Program Beasiswa LPDP yang telah disampaikan oleh Muhammad Nurul Khikam atau biasa dikenal dengan Khikam.

SDM Indonesia di masa depan akan memiliki kompetensi global dan perilaku sesuai dengan nilai nilai Pancasila, antara lain:

1. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia

2. Mandiri

3. Bernalar kritis

4. Berkebinekaan global

5. Bergotong royong

6. Kreatif

Permasalahannya:

1. Distribusi pendidikan kurang merata

2. Kemampuan pendidik Indonesia perlu terus dikembangkan

3. Rata rata pengeluaran untuk menjalankan pendidikan tinggi di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan banyak negara lainnya.

Sektor pendidikan di Indonesia juga perlu bergerak lebih cepat agar kita bisa bersaing di tingkat dunia.

Untuk membentuk SDM unggulan, Kemendikbud dan LPDP berkolaborasi untuk memperluas ruang lingkup dana abadi pendidikan.

A. Program yang sudah tersedia selama ini, yaitu:

1. Beasiswa Afirmasi

- Beasiswa kebutuhan khusus dan difabel

- Beasiswa prasejahtera

- Afirmasi 3T

2. Beasiswa Targeted

- PNS, TNI, POLRI

- Dokter Spesialis

- Kewirausahaan

- Pendidik

- Kerjasama Khusus

3. Beasiswa Umum

- Reguler (S2/S3)

- Perguruan Tinggi Utama Dunia (S2/S3)

B. Program-program baru beasiswa, mulai tahun 2021, yaitu:

1. Kampus Merdeka

- Kampus mengajar

- Mobilitas internasional siswa

- Microcredentials

- Pertukaran mahasiswa merdeka

2. Program Dosen dan Tenaga Pendidik

- Beasiswa dosen reguler S2 & S3

- Magang di industri

- Riset keilmuan

- Magang di Perguruan Tinggi

3. Program Guru dan Tenaga Pendidik

- Beasiswa guru s2 dalam dan luar negeri

- Sertifikasi Guru

- Beasiswa S3 guru dalam negri 

4. Program Vokasi

- Magang di industri untuk guru SMK

- Beasiswa Kegiatan Dosen Vokasi di luar kampus

- Beasiswa S1 untuk guru SMK

5. Program Prestasi

- Beasiswa S1 Siswa SMA Berprestasi (Dalam Negri & Luar Negri)

- Beasiswa S2 Mahasiswa Berprestasi (Dalam Negri & Luar Negri)

6. Beasiswa Kebudayaan 

- Beasiswa S1 Kebudayaan (Dalam Negri)

- Beasiswa S2 Kebudayaan (Dalam Negri & Luar Negri)

- Beasiswa Kebudayaan (Dalam Negri & Luar Negri)


Pewarta : Reza Mahdavi

Editor : Wafiq Izzul Hanna 


Baca juga, Kajian Merdeka Belajar: Guru Penggerak

Jumat, 04 November 2022

Kajian Merdeka Belajar: Program Sekolah Penggerak

 Program Sekolah Penggerak 

Oleh: Reza Mahdafi





Pada 31 Oktober 2022 di Kampus 2 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, PMII Rayon Tarbiyah dan Ilmu Keguruan melaksanakan Kajian Merdeka Belajar mengenai Program Sekolah Penggerak.

Berdasarkan yang telah disampaikan oleh Syafa'atul Khusna sebagai pemateri pada Kajian Merdeka Belajar kali ini, Tujuan sekolah penggerak ada 6, antara lain:
1. Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mandiri
3. Bernalar Kritis
4. Berkebhinekaan Global
5. Bergotong Royong
6. Kreatif
 
Dapat disimpulkan bahwa sekolah penggerak ini berfokus untuk mencetak peserta didik yang memiliki moral yang baik.

Lima kelompok tantangan dunia pendidikan yang perlu dihadapi :
- Ekosistem
- Guru
- Pedagogik
- Kurikulum
- Sistem Penilaian

Bahwa dalam program sekolah penggerak ini dilakukan perubahan interaksi baik antara kepala sekolah, guru, wali murid, maupun stakeholder lainnya yaitu interaksi yang saling berkolaborasi.

Pengertian sekolah penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Lima intervensi yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan, antara lain:
1. Pendamping Konsultasi dan Asimetris
2. Penguatan SDM Sekolah
3. Pembelajaran dengan paradigma baru. Tersusun dari sistem pelajaran secara terdiferensiasi ( menjadi solusi dari problem yang ada). Pembelajaran diferensiasi yaitu guru mampu membagi siswa dengan beberapa kelompok kemudian di bagikan sesuai kemampuannya, sehingga guru bisa melakukan diferensi proses (perbedaan cara pembelajaran), diferensi konten (perbedaan materi pembelajaran), dan diferensi produk (perbedaan produk/output pembelajaran).
Salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan program sekolah penggerak adalah PJBL (Project Based Learning), dimana siswa membuat sebuah produk dengan cara berkolaborasi atau bekerja sama dengan peserta didik lain.
4. Perencanaan Berbasis Data
5. Digitalisasi Sekolah.

Sebagai calon guru atau mahasiswa keguruan sudah seharusnya kita mengikuti perkembangan hal-hal pendidikan, dan belajar berbagai model pembelajaran yang relevan untuk mewujudkan pembelajaran yang baik.




Penulis: Reza Mahdafi
Editor : Wafiq Izzul Hanna 

Selasa, 25 Oktober 2022

Kajian Merdeka Belajar: Transformasi Dana Pemerintah Untuk Perguruan Tinggi

Transformasi Dana Pemerintah untuk Perguruan Tinggi

Pada tanggal 24 Oktober 2022, PMII Rayon Tarbiyah melaksanakan kajian merdeka belajar mengenai transformasi dana pemerintah untuk perguruan tinggi. 



Salah satu program merdeka belajar yang menjadi trobosan dari Kemendikbud, pendidikan tinggi memiliki dampak besar untuk kualitas pendidikan di Indonesia. Perguruan tinggi mengalami peningkatan kuantitas pada tahun 2018, namun kualitas dari hasil atau output perguruan tinggi belum baik. Untuk meningkatkan kualitas atau mutu sebuah perguruan tinggi juga didukung oleh peningkatan pendanaan pendidikan tinggi, pada tahun 2020 rata-rata penguluaran pendidikan tinggi di Indonesia hanya kurang dari 28 juta, yaitu menduduki posisi kedua terendah setelah filipina, trobosan pada tahun 2021 yaitu adanya peningkatan dana sebesar 70%.

Tujuan dari peningkatan pendanaan menyasar tiga tujuan, yaitu: lulusan agar lebih mudah dapat pekerjaan dan berpenghasilan layak, dosen lebih mengerti kebutuhan masyarakat dan industri, kurikulum lebih mengasah keterampilan kolaborasi dan pemecahan masalah. 

Yang menjadi landasan transformasi pendidikan tinggi, antara lain:

1. Lulusan mendapat pekerjaan yang layak.

2.Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus.

3. Dosen berkegiatan di luar kampus.

4. Praktisi mengajar di dalam kampus.

5. Hasil kerja digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional.

6. Program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia.

7. Kelas yang kolaboratif dan partisipatif

8. Program studi berstandar nasional.


Transformasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi ada tiga, yaitu:

1. Insentif berdasarkan capaian IKU: bagi PTN yang bisa mencapai IKU atau mencapai target (gold standard) akan diberikan tambahan dana sebesar 1,3 Triliun. Alokasi dasar sebesar 800 miliar, dan Bonus 500 miliar untuk PTN yang bisa mencapai IKU terbanyak dan gold standard yang ditetapkan kemendikbud (bonus ini dapat digunakan untuk bonus kinerja SDM.

2. Matching Fund yaitu kerja sama antara Perguruan tinggi dengan perusahaan yang memenuhi 8 IKU , Kemendikbud memfasilitasi adanya aplikasi yang mempertemukan antara kebutuhan perusahaan dengan SDM perguruan tinggi. Untuk pelaksanaan matching fund ini sebesar 250 miliar.

3. Competitive Fund (program kompetisi kampus merdeka): dengan dana sebesar 500 miliar, yang bertujuan untuk mewujudkan aspirasi masing-masing perguruan tinggi, mendorong potensi capaian 8 IKU.


Pemateri: Reza Mahdafi

Penulis: Syafa’atul Khusna

Editor: 

Ani Khofifah

Wafiq Izzul Hanna

Kamis, 20 Oktober 2022

Kajian Mereka Belajar: Guru Penggerak



Dalam kegiatan Kajian Merdeka Belajar yang ke-3 ini, Rayon Tarbiyah dan Ilmu Keguruan mengkaji dan berdiskusi tentang Program Guru Penggerak.

Guru penggerak yaitu salah satu program MBKM, yang terfokus dalam hasil belajar siswa, guru menjadi pemimpin. Pembelajaran diubah menjadi student centered.

Student centered memerlukan persiapan dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan, pandangan beberapa mahasiswa, murid atau siswa di Indonesia belum siap untuk menjalankan pembelajaran yang terpusat pada siswa.

Visi program guru penggerak, yaitu:
1. Profil pelajar Pancasila:
    a. Beriman, bertakwa
    b. Kreatif
    c. Bernalar kritis
    d. Gotong royong
    e. Mandiri 
    f. Berkebhinekaan global

      Akan ada manfaat bagi PEMDA dengan adanya guru penggerak dalam jangka panjang, yaitu meningkatkan mutu pendidikan. Harapannya dengan adanya guru penggerak dapat meningkatkan perkembangan dan kemajuan 3T, dan meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. 

Senin, 10 Oktober 2022

Kajian Merdeka Belajar: Program Organisasi Penggerak



Dalam kegiatan Kajian Merdeka Belajar yang ke-2 ini, Rayon Tarbiyah dan Ilmu Keguruan mengkaji dan berdiskusi tentang Program Organisasi Penggerak. 

 Apa yang dimaksud progran organisasi penggerak? Apa yang melatar belakangi dibentuknya program organisasi penggerak?Apa peran dan kontribusi yang bisa dilakukan mahasiswa dalam hal ini?

Penggerak : yang memulai penggerakan

Program organisasi penggerak termasuk dari program merdeka belajar.

Ada 2 program yaitu : 

1. Sekolah Penggerak : Sekolah yang berhasil menerapkan program merdeka belajar.

2. Organisasi Penggerak : Yang memberikan pelatihan-pelatihan.

Organisasi penggerak mendapatkan dana dari KEMENDIKBUD.

Tujuan sekolah penggerak adalah Profil Pelajar Pancasila yang :

1. Berakhlak mulia, 

2. Kreatif 

3. Gotong royong ( agar pelajar bisa berkolaborasi dengan orang lain)

4. Kebhinekaan Global (rasa hormat yang tinggi)

5. Bernalar Kritis

6. Kemandirian (mempunyai motivasi belajar dari diri sendiri bukan dari faktor luar)

Dalam program organisasi penggerak ada program sekolah penggerak.

Komponen program organisasi penggerak

Guru yang paham tugas bahwa sekolah bukan hanya transfer ilmu

Program organisasi penggerak diajukan kepada PAUD, SD, dan SMP.

Kenapa dikhususkan kepada PAUD, SD dan SMP? Karena menurut penelitian bahwa anak yang masih muda lebih mudah dipengaruhi, sehingga perubahan akan lebih mudah.

Kategori Sekolah Penggerak ada 3, yaitu:

1. Gajah  : Sekolah yang berhasil menerapkan programnya

2. Macan  : Sekolah yang belum ada secara jelas namun sudah terindikasi menjalankan.

3. Kijang  : Sekolah yang sudah memiliki gambaran/tujuan, namun belum terealisasi.

- Kategori Organisasi Penggerak ada 3, yaitu:

1. Gajah : Program sudah berhasil selama 3 tahun

2. Macan : Program sudah berhasil selama 1 tahun

3. Kijang : Program dilakukan oleh ormas yang sudah berpengalaman namun program belum berhasil.

Ranah organisasi penggerak itu merupakan literasi dan numerasi. Dalam organisasi penggerak juga mendukung program MBKM, yaitu mahasiswa boleh mengikuti organisasi penggerak yang bisa dilakukan oleh mahasiswa selama 2 semester(40 sks).

Cara mengetahui sekolah penggerak itu berhasil adalah:

1. SD dan SMP : Assisment kompetensi dan karakter.

2. PAUD : Instrumen capaian pertumbuhan dan perkembangan anak

3. Pengukuran peningkatan motivasi, pengetahuan, dan praktek mengajar guru dan kepala sekolah.


Sumber kajian: 

Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, Merdeka kajian: Program organisasi Penggerak, 2020


Pemantik Kajian: Syafa’atul Khusna

Penulis: Muhammad Nurul Khikam

Editor: Ani Khofifah 

Senin, 03 Oktober 2022

Merdeka Belajar Kampus Merdeka



    Dalam kegiatan kajian merdeka belajar perdana ini membahas 2 poin MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Pembahasan pada pertemuan ini menghasilkan beberapa poin penting. Merdeka belajar Kampus merdeka bagi mahasiswa, menambah keilmuan di luar bidang nya, Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah salah satu kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem. 2 poin pembahasan kampus merdeka: 
1. Pertukaran pelajar
       Dalam hal ini terdapat 2 jenis pertukaran pelajar, yaitu antar kampus dan di dalam kampus (antar jurusan/ antar fakultas).
a. Pertukaran antar kampus, 
   Mahasiswa memiliki hak untuk belajar di kampus lain untuk menunjang minat mahasiswa rencananya akan direalisasikan di semester 3, mahasiswa melaksanakan program ini selama 2 semester.  
b. Pertukaran pelajar antar jurusan 
  Belajar mata kuliah yang diminati yang berada diluar mata kuliah di dalam jurusannya dengan syarat sudah menyelesaikan mata kuliah dasar di awal semester, dijalankan selama satu semester. 
   Program pertukaran pelajaran mendapat respon yang berbeda-beda dari mahasiswa, beberapa mahasiswa setuju dengan adanya hal ini, karena akan menunjang kemampuan dari mahasiswa yang tidak bisa didapat dalam jurusannya, Sebagian lagi tidak setuju karena akan mempersulit sistem perkuliahan, dan akan meninggalkan mata kuliah yang memang seharusnya ada.

2. Magang/Praktik kerja
  Program magang 1-2 semester, memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Mahasiswa lebih mumpuni untuk terjun langsung kedunia kerja. Ada beberapa langkah yang dilakukan oleh kampus atau universitas untuk melaksanakan magang MBKM: Pertama, Membuat kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra, misalnya UIN K.H Abdurrahman Wahid dengan bank BSI untuk mahasiswa jurusan perbankan syariah. Kedua, Menyusun program magang bersama Mitra, baik isi/content dari program magang, kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa, serta hak dan kewajiban ke dua belah pihak selama proses magang. Ketiga, adanya dosen pembimbing untuk membimbing mahasiswa yang melakukan magang. Keempat, adanya monitoring, pembimbing bisa melakukan kunjungan bila memungkingkan. Kelima, Dosen dan supervisor Menyusun logbook (buku panduan). Keenam, pemantauan proses magang dapat dilakukan melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

Sumber Kajian: Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI
Pemantik kajian: Muhammad Nurul Khikam
Penulis: Syafa’atul Khusna
Editor: Lukluk Ussakinah